Friday, April 25, 2008

Refleksi pribadi (Clara X6 / 8)

Tugas Religiositas –REFLEKSI-
PERJUANGAN SEORANG PEKERJA KERAS

CLARA
X6 / 8


Hidup di tengah tuntutan jaman sekarang ini memang cukup berat apabila tidak dibekali keahlian apa pun. Banyak orang luntang-lantung mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Mereka harus banting tulang dan bekerja keras setiap hari.
Dengan hanya bermodalkan kerja keras dan ketekunan, Ibu Iyem dapat bertahan hidup dan dapat membiayai anaknya sekolah sampai lulus SMEA. Saya sangat kagum dengan perjuangan Ibu Iyem. Ibu Iyem tidak pernah sekolah dan tidak mempunyai keahlian apa pun. Walau pun sudah bekerja keras dan hanya mendapatkan penghasilan yang pas-pasan. Ia selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh atas apa yang ia dapatkan. Ibu Iyem yang hanya sebagai pembantu rumah tangga dengan kehidupan yang sederhana, makan seadanya dan tinggal di rumah kontrakan yang sederhana. Dari pengalaman dan kehidupan Ibu Iyem sehari-hari, saya mulai becermin pada kehidupan saya. Saya hidup dalam keluarga yang rukun dan menyayangi saya, mendapat kesempatan bersekolah di sekolah yang ternama, dan hidup tercukupi tanpa harus bersusah payah mencari uang.
Sungguh sangat berbeda dengan keadaan Ibu Iyem. Ibu Iyem yang lahir tanpa mengetahui asal-usulnya. Saya yang sering kali mengeluh atas keadaan saya, saya yang terkadang merasa kekurangan dan tidak melihat sisi baik dari kehidupan saya. Padahal, sebenarnya ada yang Tuhan rencanakan dibalik semua yang saya alami. Dari pengalaman dan motto hidup Ibu Iyem, mengajarkan saya mekna hidup yang sangat berarti, yaitu Selalu bersyukur dalam keadaan apa pun dan selalu bekerja keras untuk menggapai sesuatu.
Walaupun sudah berusia 60 tahun, Ibu Iyem masih terlihat sehat dan muda. Ia selalu terlihat gembira. Melihat semua itu, ia mengajarkan saya untuk lebih menghargai diri sendiri. Kesedihan dan keterpurukan yang berlarut-larut tidak akan membuat seseorang semakin baik. Hadapi semuanya dengan hati yang tegar dan mencoba untuk gembira. Saya yakin, Tuhan sudah merencanakan semuanya. Ibu Iyem yang tidak pernah merasa iri dengan keadaan orang lain memberikan teladan kepada saya untuk mensyukuri atas apa yang saya miliki. Saya diajarkan untuk tidak selalu melihat ke atas, di bawah saya masih banyak orang yang lebih kekurangan.
Dari semua pengelaman Ibu Iyem, saya berkesimpulan bahwa pendidikan itu sangat penting. Orangtua saya menyekolahkan saya di sekolah yang bagus dengan tujuan agar saya dapat menjadi orang yang berguna nantinya. Orangtua saya ternyata amat menyayangi saya, mereka memberikan yang terbaik untuk saya dan adik saya. Tuhan memang adil dalam mengatur hidup saya. Saya sangat bersyukur bisa menjadi seperti sekarang ini.

No comments: