Thursday, April 24, 2008

MARI BERJUANG, KAWAN!!

HIDUP SELALU BERJUANG

Sosok Mbak Sri yang sabar dan tegar dalam menghadapi setiap masalah yang ada dalam hidupnya membuat saya tersadar bahwa hidup adalah berjuang. Hidup adalah bekerja. Hidup bukanlah berpangku tangan. Dalam catatan refleksi ini saya ingin mencurahkan beberapa hal. Saya terlahir sebagai seorang anak perempuan yang dianugerahi kemakmuran yang cukup sehingga saya dapat tumbuh sebagai anak perempuan yang berkecukupan. Saya tak kekurangan apapun. Akan tetapi, dalam hati saya terus bergejolak bahwa saya adalah anak perempuan tanpa kasih sayang yang selalu merasa kurang.
Mbak Sri yang pekerja keras tak pernah mengeluh, ia tahu hidupnya berkekurangan, namun ia terus menjalani hidupnya dengan senyum. Ia jalani hidupnya sebagai seorang tukang jamu yang menaiki sepeda manjajaki jamu dari rumah ke rumah demi selembar uang untuk menghidupi keluarganya. Saya berpikir, apakah ia tak pernah menangis, tak pernah kecewa akan hidupnya. Entah kenapa ia dapat bergembira menyambut hari dengan menjalani profesinya itu. Dan alasan yang membuat ia senang adalah Tuhan telah memberikan anugerah yang begitu indah, yakni, hidup, mengapa ia harus bersedih?
Setelah perenungan yang panjang, saya mengerti bahwa hidup adalah sebuah perjuangan tanpa akhir yang harus diwarnai dengan kebahagiaan bukan kekecewaan bukan pula penyesalan. Mbak Sri, seorang tukang jamu, yang telah merantau jauh dari Jawa Tengah telah membuka mata hati saya, membuka mata saya. Saya tidak boleh terus beranggapan saya adalah anak perempuan yang tidak beruntung, sebab saya memiliki hampir segalanya yang tak dimiliki oleh Mbak Sri. Walau begitu, Mbak Sri tidak pernah menyesali hidupnya, ia selalu bersyukur pada Tuhan atas semua yang telah diberikan-Nya kepadanya. Sekali lagi, Mbak Sri mengajari saya bahwa semua hal dan kejadian yang Tuhan telah berikan pada saya pasti ada maksud dan tujuan, sudah sepatutnya, saya tak menyesal dan kecewa, sudah sepatutnya saya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas perlindungan dan berkah-Nya selama ini.
Kini, saya tahu diri saya bukanlah orang yang kekurangan, saya tak kekurangan, saya memiliki orang tua yang menyayangi saya dengan sepenuh hati, adik yang sangat lucu, keluarga besar yang mencintai saya, guru-guru yang berwibawa, serta teman-teman saya yang selalu menemani saya di senang maupun sedih. Saya sadar, sekarang yang perlu saya lakukan adalah selalu bersyukur atas apapun yang Tuhan berikan pada hidup saya. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk saya, dan Tuhan menyayangi makhluk-Nya, termasuk saya. Bila Mbak Sri dapat tetap bersyukur dan bertahan dalam kemelut hidupnya, mengapa saya tidak? Terima kasih Tuhan telah memberikan saya kesempatan untuk bertemu Mbak Sri, sehingga mata saya terbuka bahwa bukan hanya saya yang menderita di dunia. Terima kasih juga kepada Mbak Sri yang telah berbagi pengalamannya kepada saya.
Hidup harus terus dijalani, hidup bukan untuk menyesal, hidup adalah bersyukur kepada Tuhan yang telah memberimu nyawa untuk berjuang, dan itulah hidup. Hidup adalah perjuangan tanpa akhir.

No comments: